SBKM | Bagaimana tidak kebal Hukum sudah beberapa Media yang naikan Berita, tapi tidak di Gubris dan di abaikan. Seolah- seolah tidak ada tindakan dari Penegak Perda dan instansi Citata yang berani menindak. Dari keluhan Masyarakat yang telah disampaikan dan di demo, justru pembangunan nya berjalan terus hingga hampir selesai.
Dari pemberitahan yang sudah Tayang Warga Jalan Palem Raja Barat di RT 01, 02, 03 RW 13 Perumahan Citra 3 Kel.Pegadungan, Kec. Kalideres, Jakarta Barat, menggelar aksi penolakan pembangunan SPBU di tengah permukiman.
Aksi penolakan tersebut dilakukan pemasangan spanduk sebagai bentuk agar instansi terkait di Pemkot Jakarta Barat memberhentikan dan membatalkan proyek pembangunan pom bensin di tengah permukiman warga.
“Kami menolak adanya pembangunan SPBU di lingkungan perumahaan ini. Karena nantinya, selain menimbulkan bau bahan bakar, bukan tidak mungkin bisa timbulkan kemacetan. Saya antar anak sekolah tadi pagi aja sudah macet, apalagi kalau pom bensin itu sudah jadi, pasti bakal macet parah,” kata pengendara mobil dan motor yang selalu melintasi jalan tersebut. saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (25/7/2024).
berharap pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat, dapat mendengarkan aspirasi warga dilingkungan RW 13 Perumahan Citra Garden 3 Pegadungan ini.
“Ya artinya, w arga dilingkungan RW 13 ini protes, mengapa pembangunan SPBU ada di permukiman ini, apalagi karena lokasinya dekat dengan permukiman warga. dan ini harus segera diambil tindakan oleh aparat terkait.Ini kita harapkan pada Pemerintah agar dapat menghentikan pengerjaan pembangunan SPBU yang ada di lingkungan kami,”
Hal senada juga dikatakan warga (Monang) warga jakarta barat keberadaan SPBU yang saat ini sedang dalam proses pembangunan itu harus segera ditertibkan, mengingat kondisinya berfa dilingkungan Sekolah dan permukiman warga.
“Ini sangat berpengaruh dengan dampaknya, terutama soal uap udara, apalagi ada Sekolah dan juga lingkungan permukiman warga,” ujar Monang
Lanjut Monang, juga berharap kepada aparat Pemkot Jakarta Barat, agar mereka bijak memikirkan dampak naniltinya apabila SPBU tersebut tetap dibangun di tengah permukiman.
“Pemerintah itu agar berfikir bijaklah, kami warga saja berfikir jauh kedepannya. Seperti apa kalau di tengah permukiman warga ada SPBU, kalau terjadi penguapan lalu ledakan apa gak warga jadi korban,” ucap Monang
Dari pengamatan saya , Ruko yang berdiri dan siap di huni aja, belum ada kegiatan nya, sudah berapa tahun Ruko ini berdiri tapi tidak ada aktifitas , ini menandakan ada apa? Pungkas monang.
Monang melanjutkan akan menanyakan keabsehan SPBU ini dan kenapa bisa di lanjutkan pembangunan nya, hampir 90 Persen sudah hampir selesai ( Yusuf )