Ternate– Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) dan Milad ke-9 Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) di Kota Ternate berlangsung meriah dan penuh suka cita. Dipusatkan di Lapangan Benteng Oranje, serangkaian lomba tradisional berhasil menyatukan ratusan warga Minang dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa, dalam semangat persatuan dan kebersamaan.
Suasana lapangan dipenuhi gelak tawa dan sorak-sorai penonton. Lomba-lomba yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat, seperti lomba makan kerupuk, balap karung, dan tarik tambang, menjadi magnet utama yang menarik perhatian. Peserta berjuang dengan gigih, sementara para penonton tak henti-hentinya memberikan dukungan, menciptakan atmosfer yang penuh semangat kekeluargaan. Salah satu lomba yang paling mengundang tawa adalah lomba gigit sendok, di mana ekspresi lucu dan perjuangan peserta membuat suasana semakin hidup.
Ketua Panitia, Zulkifli Marsaoly, mengungkapkan rasa bangganya atas kesuksesan acara ini. Ia menilai, suksesnya acara ini merupakan bukti nyata dari kerja sama yang solid antara panitia dan antusiasme peserta yang luar biasa. “Kami sangat senang melihat partisipasi aktif dari seluruh warga Minang, termasuk anak-anak dan remaja yang merupakan aset berharga bagi masa depan IKM,” ujar Zulkifli. Partisipasi dari berbagai generasi ini membuktikan bahwa semangat persatuan dan kekeluargaan di kalangan warga Minang di Ternate sangat kuat dan terawat dengan baik.
Pererat Silaturahmi dan Promosi Budaya di Tanah Rantau
Lebih dari sekadar ajang perlombaan, acara ini juga menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat soliditas di antara sesama warga Minang. Ketua DPD IKM Kota Ternate, Erison, berharap kegiatan positif semacam ini dapat rutin diadakan. “Dengan seringnya berkumpul, kami berharap hubungan kekeluargaan di antara warga Minang di Ternate makin erat,” tuturnya. Ia menambahkan bahwa keguyuban yang terjalin saat lomba berlangsung menunjukkan betapa kentalnya rasa kekeluargaan Minang, bahkan saat berada di tanah rantau.
Selain sebagai ajang silaturahmi, acara ini juga menjadi platform untuk mempromosikan kekayaan kuliner khas Minang. Berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) milik warga Minang turut meramaikan acara, menawarkan beragam hidangan lezat. Mulai dari lontong sayur yang gurih, serabi manis, kerupuk mihun, hingga minuman khas teh talua yang berkhasiat, semua tersedia untuk dinikmati para peserta dan pengunjung. Kehadiran kuliner-kuliner ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memperkenalkan budaya Minang kepada masyarakat Ternate.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyediakan berbagai hadiah menarik bagi para pemenang lomba. Selain itu, door prize juga dibagikan kepada peserta yang beruntung, menambah semangat dan kebahagiaan di penghujung acara. Semua elemen ini menjadikan perayaan tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai momen kebersamaan dan kehangatan yang tak terlupakan.
Perayaan HUT ke-80 RI dan Milad ke-9 IKM di Ternate menjadi bukti nyata bahwa semangat persatuan, keguyuban, dan pelestarian budaya Minang akan terus hidup dan berkembang, di mana pun mereka berada. Acara ini bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah manifestasi dari kuatnya nilai-nilai kekeluargaan dan budaya di tengah masyarakat. (Red)