


Suara Bidik Keadilan Masyarakat, NTT
Hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Manggarai Barat serta kiriman air dari hulu mengakibatkan aliran sungai meluap hingga terjadi banjir di Desa Golo Sepang dan Desa desa sekitarnya, Kecamatan Boleng, Sabtu (06/04/202) malam. Sebanyak 22 Rumah terendam air.
Dalam data awal yang diperoleh dari Masyarakat setempat (Fredirikus Seting dkk) setempat menginfokan kepada kami maka jumlah korban yang dapat diinformasikan adalah sebanyak 22 rumah, namun sampai saat ini kami belum mengetahui apakah ada korban yang mengarah ke yang lebih serius.
Upaya TIM PRB:
Melakukan Peninjauan,terhadap korban bencana dan menelusuri lokasi korban kebanjiran, serta berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait. Melakukan pemantauan dampak korban banjir lebih khusus terkaid kesehatan dan membuat laporan.
Banjir yang melanda Desa Golo Sepang. Warga bersama tim gabungan melakukan pemantauan lingkungan dan rumah, dibantu dengan Tim PRB bersama FASDES, Setempat
Tim PRB beserta FASDES Penanggulangan Bencana Desa Golo Sepang, Banjir sampai saat ini masih belum surut di karenakan intensitas curah hujan masih tinggi (07/04)”Karena ini sifatnya banjir bandang, jadi blm surut selagi masih hujan turun terus “, terang Fredirikus. S. melalui sambungan telepon pada Minggu (07/04) pagi.
Meskipun banjir belum surut namun warga belum pada mau mengungsi. Berdasarkan hasil kaji cepat tercatat sebanyak 22 unit rumah terdampak Namun tidak ada korban Jiwa. PRB mengimbau warga untuk selalu wasapada akan potensi bencana mengingat letak geografis Desa Golo Sepang berada di kawasan rawan bencana. Dalam rangka upaya mengurangi risiko bencana, PRB bersama FASDES Desa Golo Sepang melaksanakan beberapa program mitigasi bencana bersama warga.
“Berdasarkan pengalaman pada kejadian banjir sebelumnya, kami membutuhkan tambahan perahu karet untuk evakuasi dan mesin pompa,” Fredirikus, S. Dalam hal ini kami sangat mengharapkan bantuan dan tindakan nyata serta kepedulian masyrakat dan pihak pemerintah pusat serta daerah.
Tingginya curah hujan di wilayah Manggarai Barat dalam beberapa bulan akhir-akhir ini, mengancam ratusan hektar petani padi sawah gagal panen, selain merendam di area persawahan banjir juga merendam daerah pemukiman masyarakatterurtama di daerah Rosok RT,8, Desa Golo Sepang, Kec, Boleng, Kab, Manggarai Barat, ini semua efek dari intensitas curah hujan yang sangat tinggi saat ini di tahun 2004
Wakil Ketua Forum Penangulamgan Bencana, (Bpk,Step Jemadu) berserta angotantanya, Fredirikus Seting Bersama Fasilitator Desa ( Bpk, Engel Tinus & Thadeus Salus), Desa Golo Sepang sudah meninjau area yang terdakpak korban banjir khususnya area persawahan dan juga area pemukiman yang kerendam banjir.Namun dalam hal ini mereka hanya berdasarkan kemanusiawian, dan rasa peduli serta solidaritas terhadap sesama, hal ini tercermin dalam kegiatan yang mereka lakukan dengan dana sangat minim namun dalam peraturan pemerintah, UU, RI NO 24 Tahun 2007 tentang penangulangan bencana,
”dana penangulangan bencana adalah dana yang di gunakan bagi penangulangan bencana untuk tahap prabencana,saat tangap darurat, dan / atau paskah bencana ini adalah angaran yang telah di angarkan dalam rencana keuangan tahunan pemerintah negara yang telah di setujui oleh DPR”
Di Kecamatan Boleng akibat curah hujan yang sangat tinggi di tahun 2024 ini, terurtama di daerah Rosok hal ini sangat berpotensi gagal panen dan secaera keseluruhan dampaknya sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat Rosok RT, 8, dan sekitarnya, di Desa Golo Sepang,Kec, Boleng, Kab, Manggarai Barat.( Red)