Suara Bidik Keadilan Masyarakat, Bojonegoro
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro melakukan pemasangan rambu petunjuk arah jalur alternatif bagi para pemudik yang melintasi jalur utama jalan nasional. Pemasangan dilakukan mulai dari perbatasan Lamongan, Ngawi, Nganjuk dan kabupaten lain. Tujuannya pemudik bisa menghindari daerah rawan kemacetan.
Kepala Bidang Angkutan Dishub Bojonegoro, Mohammad Aris menjelaskan papan petunjuk arah jalur alternatif telah dipasang di beberapa titik. Hal ini guna melakukan pencegahan dan antisipasi kemacetan di jalur utama sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan.
“Sebab puncak arus mudik diprediksi terjadi pada Minggu (7/4/2024). Sedangkan arus balik pada Minggu (14/4/2024),” jelasnya.
Lebih lanjut, Aris menjelaskan menurut hasil survei dari Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik pada masa lebaran tahun 2024 ini naik sebesar 45,8 persen atau 123,8 juta orang. Di mana Jawa Timur menjadi tujuan pemudik terbanyak urutan kedua setelah Jawa Tengah, dengan perkiraan jumlah pemudik sebanyak 37,6 juta orang atau setara 19,44 persen.
“Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Perhubungan memasang rambu jalur alternatif mulai dari Desa Sumuragung Baureno – Polsek Baureno, Jl. Monginsidi – Simpang Tiga Desa Kunci Dander,” jelasnya.
Antisipasi kemacetan juga dilakukan perugas pada simpang empat Padangan, dari Cepu ke Bojonegoro dapat melalui Jl. Bengawan Solo (khusus R2 ). Juga dari simpang empat Padangan, dari Ngawi ke Bojonegoro dapat melalui simpang empat Pasar Cendono Ke Timur – Simpang tiga Ringin Ayu Sonorejo Ke Utara Sampai simpang empat Mbaru/ Sate Ayu (ke arah timur).
“Sedangkan jalur alternatif dari Ngawi ke Bojonegoro – Surabaya melalui simpang empat tinggang/ Pos Polisi – Simpang tiga SMPN 1 Tambakrejo (Patung Sapi) ke utara sampai simpang empat Banjarejo atau sate ayu (ke arah timur),” pungkasnya
(Red)